|

Hukum Pipa Air ledeng kemasukan najis

Bagaimana hukumnya air ledeng yang pipanya kemasukan najis?

Jawaban :
Apabila najis itu ikut mengalir, maka air satu jiryah (satu aliran) yang bersamaan dengan najis tersebut hukumnya najis, sedangkan aliran selanjutnya suci.
Apabila najis tersebut keras dan tidak ikut mengalir (menempel pada pipa), maka hukum air yang melewatinya adalah najis.

Keterangan :
1. Satu jiryah adalah satu gelombang air yang seukuran dengan besarnya lubang pipa tersebut.
2. Air tersebut dapat suci kembali apabila berkumpul menjadi dua qullah dan tidak berubah sifat-sifatnya.

Dasar Hukum:
Kasifatus Saja Halaman 22

اعلم ان المــاء الجــارى كالــراكد فيمـا مـرلـكن الـعبرة فى الـجارى نـفسـها لامـجمـوع الـماء. فان الجــارية مـتـفاصـلة حـكمــا وان اتـصـلت فى الحـس لان كـل جـرية طالــبة لما قـبـلـها هاربــة عـما بعــدها. فان كانت الجــرية وهي الدفــعة التى بين حافــتي الـنهـر فى الـعرض دون الـقـلـتين تنــجس بمـلاقة النجــاسة ســواء تـغـير ام لا, ويــكون محــل تلك الجــرية من النـهر نجــسا ويطـهر بالجــرية بـعدهـا ويـكون فى حـكم غسالة النجــاسة حـتى اذا كانـت مـغـلظة فلا بد من ســبع جـريات عليــها ومن التـرتب أيضـا فى غـير الارض الـترابية. هـذا فى نجـاسة تجــري فى المــاء, فان كانت جــامدة واقـفة فذالك المــحل نجــس وكل جـرية تمــر بـها نجـــسة الى ان يجتــمع قـلـــتان مـنه فى موضـع كفــسقية مــثلا فحــينـئذ هو طـهور اذا لم يتــغير بـها . اهـ

“Ketahuilah bahwa hukum air tenang sama dengan air mengalir. Akan tetapi yang dihitung dari air mengalir adalah air itu sendiri bukan air setelah dikumpulkan. Hal ini, karena air mengalir secara hukum saling berpisah antara aliran satu dengan lainnya, walaupun secara kenyataan air itu bersambung, karena setiap satu aliran air membutuhkan aliran sebelumnya dan terpisah dengan aliran berikutnya.
Apabila satu gelombang air yang memenuhi diantara dua sisi sungai (misalnya) itu kurang dari 2 (dua) qullah, maka satu aliran air tersebut menjadi najis jika bertemu dengan najis, baik sifat-sifat airnya berubah ataupun tidak. Begitupun tempat jatuhnya najis menjadi najis. Dan bisa menjadi suci kembali oleh aliran air berikutnya. Sehingga apabila yang jatuh tersebut berupa najis mugholladzoh, maka diperlukan 7 (tujuh) gelombang air yang mengalirinya yang salah satunya dicampuri tanah, jika tempat mengalirnya air tersebut tidak mengandung tanah.
Hukum tersebut berlaku pada najis yang ikut mengalir dengan aliran air. Sedangkan apabila najis itu tidak ikut mengalir dengan aliran air, artinya tetap menempel pada tempatnya, maka tempat yang ditempeli najis tersebut menjadi najis dan air yang melewati najis tersebut menjadi najis. Namun air tersebut dapat suci kembali, manakala sudah berkumpul menjadi 2 (dua) qullah atau lebih pada suatu tempat, misalnya pada pancuran dan sifat-sifatnya tidak mengalami perubahan”. (Kasifatus Saja Halaman 22)

(Hasil Bahtsul Masail di PP. MUS. Sarang Rembang)

Posted by mirat on 20.22. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Hukum Pipa Air ledeng kemasukan najis"

Leave a reply

hi semuanya.....
terima kasih telah membaca artikel saya
saya harap anda memberikan komentar tentang artikel ku ini

Blog Archive

Photobucket
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
widgets by : Blog Pendidikan

Recently Added