MINAT BELAJAR
Hilgard mengemukakan pendaptnya bahwa minat adalah “Intersest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2003 : 57). Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yng disertai dengan rasa senang. Jadi dalam hl ini minat sangat berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dlam waktu yang lama) dan belum diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasan senang dan dri situ pula diperoleh kepuasaan.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada yang lainnya dapat pula dimanifestasikan melalui partisifasi dalam bentuk aktifitas. Siswa memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadp subjek tersebut. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap meteri pelajaran dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Reber yang pendapatnya dikutip oleh Muhibbin Syah (2004 : 136) menyatakan bahwa minat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal diantaranya : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Siswa yang minat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut. Seperti yang dipahamidan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa di bidang – bidang studi tertentu. Karena itu bila bahan pelajran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik karena siswa tersebut tidak mempunyai daya tarik untuk mempelajarinya. Siswa enggan untuk belajar karena ia tidak mendapatkan kepuasan dari pelajarn tersebut. Disinilah peran sebagai pendidik bagaimana bisa membangkitkan minat belajar siswa melalui cara-cara yang bisa merangsang minat belajar siswa diantaranya menggunakan metode belajar, dan menggunakan metode pembelajaran. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat akan memberikan semangat dalam belajar.
Dengan demikian dalam minat terdapat tiga unsur penting yaitu unsur kognisi berupa informasi dn pengetahuan mengenai objek yang dituju, unsur emosi atau afeksi berupa rasa senang terhadap objek, dan unsur-unsur konasi berupa kemauan atau hasrat untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan pendapat lain, dikemukakan oleh Crow dan Crow yang dikutip Abdul Rahman Abrur (1993 : 112) dalam bukunya Education Psycology. Minat atau interest bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orng, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lin, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus menerus terhadap sesuatu (orang, benda, kegitan ) yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikannya lebih lanjut.
Adapun definisi belajar menurut Sardiman (1990 : 23) ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian. Harga diri, minat, watak dn penyesuaian diri.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2004 : 27), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing ). Menurut pengertian ini belajar merupkn suatu proses, suatu kegitan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas lagi dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Hal senada diungkapkan oleh Morgan (Ngalim Purwanto, 1998 : 84) yang menyatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yng relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Dalam penjelasan selanjutnya, pakar psikologi belajar menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar, sebab sampai batas tertentu pengalaman hidup yang berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin inilah dasar pemikiran yang mengalami gagasan everyday learning.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai belajar dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar menimbulkan suatu perubahan (tingkh lku) yang relatif menetap. Tingkah laku ini menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan berfikir, keterampilan, kecakapan, atau sikap.
2. Perubahan itu pada dasarnya membedakan antara keadaan sebelumnya individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan proses pembelajaran.
3. Perubahan itu dilakukan melalui kegiatan, usaha atau praktek yang disengaja.
Jadi yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan unutuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus menerus terhadap sesuatu (orang, benda, kegiatan) yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mengetahuinya serta membuktikannya dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang sifatnya menetap.
2. Fungsi Minat dalam Belajar
Menurut Muhibbin Syah (2004 : 133) banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa, diantaranya adalah minat. Minat dapat dipengaruhi kualitas pencapaian belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Karena minat itulah yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam proses belajar mengajar, minat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan terus tekun untuk belajar, dia akan terus mendorong untuk belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil yang memuaskan. Siswa yang mampu mengembangkan minatnya dan mampu mengerahkan segala daya dan upaya untuk menguasai mata pelajaran tertentu, niscaya ia akan memperoleh prestasi belajar memuaskan.
Menurut Slameto (2003 : 57) minat besar pengaruhnya terhdap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dri pelajran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajri dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.
Dengan demikian dapat dimbil suatu pengertian bahwa fungsi minat belajar adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan diri sendiri sebagai individu. Oleh karena itu maka menjadi kewajiban tanggung jawab sekolah dn para guru untuk menyediakan lingkungan yng dapt merangsang minat siswa terdapat banyak kegiatan yang bermanfaat, khususnya yang berlangsung dalam proses belajar mengajar. Guru belajar tersebut harus mempunyai metode belajar yang tepat dan pintar-pintar menrik minat belajar siswa agar hasil belajar mengajar dapat memuaskan dengan adnya minat maka proses belajar mengajar akan berjalan lancar dan tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan karena minat sangat penting peranannya dalam pendidikan oleh karena itu yang harus mempunyai minat bukan hanya siswa, melainkan guru juga harus mempunyai minat untuk belajar, karena kesiapan keduanya merupakan menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
3. Meningkatkan Minat Siswa
Dalam proses belajar, minat merupkan komponen yang sangat penting, dimana belajar yang disertai minat, besar kemungkinan akan mudah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta dapat dipastikan akan memperoleh hasil yang memuaskan. Oleh karena itu demi kelancaran suatu kegiatan belajar mengajar seorang guru harus berusaha meningkatkan minat siswa terhadap belajar.
Dalam usaha meningkatkan minat belajar, tidak cukup hanya mengandalkan kesadaran dari siswa itu sendiri. Melainkan dari usaha seorang guru yang sungguh-sungguh memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan minat belajar dengan tujuan mampu membantu siswa dalam belajar untuk mencapai hasil yang memuaskan, karena minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan pada khususnya.
Usaha guru tersebut misalnya sebelum menjelaskan inti dari materi yang hendak diberikan pada siswa, guru menghubungkan terlebih dahulu materi pada kejadian yang nyata, menghubungkan materi pada pengalaman siswa, menghubungkan materi dengan kebutuhan siswa seperti penggarapan sawah dengan kebutuhan akan makan, sehingga dengan demikian, siswa tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru dan giat mempelajarinya dengan alasan materi tersebut dianggap penting bagi kehidupan siswa.
Nasution (2004 : 82) mengemukakan bahwa minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebgai berikut :
1. Bangkitkan adanya suatu kebutuhan.
2. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau.
3. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik untuk bahan pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan individu.
4. Menggunakan berbagai cara/metode untuk mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, resitasi dan sebagainya.
Selain itu Tanner and Tanner yang pendapatnya dikutip oleh Slameto (2003 : 181) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat baru pada diri siswa mengenal hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa dimas yang akan datang. Rooijakkers berpendapat hal ini dapat pula pada cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudh diketahui kebanyakan siswa. Misalnya, akan menaruh perhatian pada pelajaran tentang jihad (mempertahankan diri ), bila hal itu dikaitkan dengan berita yang sedang ramai sekarang yaitu peristiwa musibah yang terus menerus melanda negara Indonesia.
Dalam usaha meningkatkan minat belajar, selayaknya lembaga siswa serta pendidik menjadi komponen yang saling mengisi. Dengan kata lain, meningkatkan minat tidak bisa hanya mengandalkan siswa atau pendidik saja, sekolah juga berpengaruh penting misalnya dengan menyediakan alat peraga yang cukup, tempat yang sesuai dan sebagainya.
Kecakapan siswa dalam belajar harus didasari minat dalam usaha belajarnya, sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada dirinya. Kalau minat belajar anak sudah menjadi kebiasaan, maka tidak ada lagi teknik yang harus diperhatikan sewaktu belajar. Oleh sebab itu, penulis menetapkan tentang teknik-teknik untuk meningkatkan minat belajar diantaranya : (1) ketertarikan, (2) perhatian, (3) kebutuhan dan perasaan, (4) pendidik, (5) metode, (6) materi, (7) waktu, (8) interaksi, dan (9) tempat belajar mengajarnya.
Dengan teknik di atas akan timbullah minat pada diri siswa dalam belajar. Apabila siswa telah menaruh minat pada materi yang akan diberikan guru, kemungkinan besar akan mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Indikator Minat
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1996 : 376) indikator adalah suatu alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan. Ada beberapa indikator minat yang dapat dikenal atau dapat dilihat melalui proses belajar diantaranya :
1. Ketertarikan untuk membaca buku
Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap belajar tersebut. Siswa yang berminat terhadap bidang studi Pendidikan agama Islam ia akan merasa tertarik dalam mempelajarinya. Ia akan rajin belajar dan terus mempelajari semua ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya.
2. Perhatian dalam Belajar
Perhtian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terpokus dengan apa yang dipelajarinya.
3. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar.
4. Pengetahuan
Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seorang siswa terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari.
sebaiknya daftar pustaka dicantumkan, makasih..
tomong dafurnya yach,,bwt reverensi saya ditunggu.....makasih,,,kalau bs daftar pustakanya kirimkan ke email saya,,,makasih